Sabtu, 30 April 2011

TUGAS PERILAKU KONSUMEN BAB 9 KARAKTERISTIK DEMOGRAFI, EKONOMI, DAN SOSIAL KONSUMEN

Kelompok 8 :
1. A. Nur Rahmah K.              I14080013
2. Gita Wahyu A.                    I14080025
3. Azni Ratnarosada P.           I14080027
4. Alna Hotama                       I14080031
5. Rohadi                                 I14080073
6. Trikorian Adesanjaya          I14080093
7. Dewanti Putri Pratiwi          I14080111
8. Radini Ayu Pratiwi              I34080034

Soal:
1.    Apa itu karakteristik demografi ekonomi dan sosial konsumen?
2.    Kenapa penting mempelajari karakteristik demografi ekonomi dan sosial konsumen?
3.    Apa perbedaaan demografi dan sub budaya?
4.    Kapan kita perlu mengetahui detail demografi dan subbudaya? Mengapa penting?
5.    Gambarkan perbedaan-perbedaan sikap, persepsi, perilaku yang diamati karena adanya subbudaya?
6.    Mengapa data-data demografi dikumpulkan ke pemerintah dan mengapa tiga variabel usia, pendidikan, dan pekerjaan, serta lokasi geografi penting dikumpulkan?
7.    Mengapa setiap warga Negara harus mengikuti pendiidkan yang tinggi ?
8.    Bagaimana anda melihat anak sebagai konsumen ? mengapa anak menjadi konsumen yang potensial ?
9.    Bagaimana anda melihat remaja sebagai konsumen ? mengapa remaja menjadi konsumen yang potensial ?
10.  Mengapa pendapatan, pengeluaran, dan kredit konsumen serta kartu kredit merupakan karakteristik ekonomi yang sangat penting?
11.  Apa yang dimaksud kelas sosial? Mengapa kelas sosial penting dari segi ekonomi dan bisnis?
12.  Indikator apa yang mudah untuk melihat atau membedakan seseorang masuk kelas sosial yang mana?
13.  Bagaimana pandangan anda tentang kelas sosial mashasiswa IPB?
14.  Bagaimana pola konsumsi, persepsi, dan sikap mahasiswa IPB yang termasuk kelas sosial atas?

Jawaban:
1.    Karakteristik demografi adalah ciri yang menggambarkan perbedaan masyarakat berdasarkan usia, jenis kelamin, pekerjaan, pendidikan, agama, suku bangsa, pendapatan, jenis keluarga, status pernikahan, lokasi geografi, dan kelas sosial. Karakteristik ekonomi merupakan ciri yang menggambarkan perbedaan masyarakat berdasarkan perbedaan pendapatan, pengeluaran, dan kredit. Karakteristik sosial adalah ciri yang menggambarkan perbedaan masyarakat berdasarkan status pekerjaan, hubungan sosial, dan kekuasaan.
2.    Karakteristik demografi ekonomi dan sosial konsumen penting untuk dipelajari karena pihak produsen dapat mengetahui dengan pasti segmentasi pasar yang cocok untuk produknya. Seperti apakah produknya dapat dipasarkan dan diterima oleh orang yang tinggal di kota atau di desa, oleh anak-anak atau orang dewasa, dan oleh golongan menengah ke bawah atau golongan menengah ke atas.
3.    Demografi merupakan sesuatu yang menggambarkan karakteristik masyarakat yang dapat membagi masyarakat ke dalam beberapa sub budaya. Sedangkan sub budaya merupakan bagisn dari budaya yang tumbuh dari kelompok-kelompok dalam masyarakat yang dipengaruhi oleh adanya perbedaan karakteristik sosial, ekonomi, serta demografi.
4.    Detail demografi dan subbudaya perlu diketahui ketika pemasar akan menentukan segmentasi pasar produknya. Hal ini penting agar pemasar dapat mengetahui pasar mana yang potensial dan sesuai dengan karakteristik produk yang akan dipasarkan.
5.    Perbedaan sikap, persepsi, dan perilaku yang timbul akibat adanya subbudaya dapat dilihat pada konsumen yang beragama islam dan konsumen yang beragama selain islam mengenai pandangan terhadap daging babi. Konsumen yang beragama islam  tidak akan mengkonsumsi daging babi karena dalam ajaran agama Islam daging babi haram untuk dimakan. Sementara untuk agama selain islam daging babi boleh dimakan. Selain itu, perbedaan juga dapat dilihat laki-laki yang cenderung lebih memilih untuk membeli makanan dengan porsi yang banyak dibandingkan dengan wanita yang cukup dengan porsi kecil atau sedang.
6.    Data-data demografi dukumpulkan kepada pemerintah agar pemerintah memiliki data yang lengkap dan mengetahui karakteristik penduduk. Hal ini penting untuk menentukan arah kebijakan sebagai upaya perlindungan konsumen. Variabel usia, pendidikan, pekerjaan, dan letak geografi penting untuk dikumpulkan karena variabel-variabel tersebut mempengaruhi pola perilaku konsumen melalui perbedaan-perbedaan sikap dan persepsi yang ditimbulkan.
7.    Karena dalam undang-undang, setiap warga Negara Indonesia berhak untuk mendapatkan atau mengikuti pendidikan setinggi-tingginya. Sesuai dengan Al Qur’an Surat Al Mujaadilah : 11.  “ Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu: "Berlapang-lapanglah dalam majlis", maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan “. Pendidikan yang tinggi juga saling berhubungan dengan jenis pekerjaan yang akan dilakukan oleh konsumen dan mempengaruhi terhadap pendapatan serta daya beli konsumen tersebut. Selain itu, tingkat pendidikan mempengaruhi nilai-nilai yang dianutnya, cara berpikir, cara pandang bahkan presepsinya terhadap suatu masalah.
8.    Sejak lahir kedunia, seorang manusia telah menjadi konsumen. Masa anak-anak merupakan masa pembentukan pertumbuhan yang baik serta perilaku konsumennya dipengaruhi oleh orang-orang disekitarnya misalnya orangtua, teman, iklan, pengasuh. Sehingga anak dapat dikategorikan sebagai konsumen potensial. Anak – anak memiliki kebutuhan yang sangat tinggi maka orang tua berusaha untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Anak – anak juga mudah terpengaruhi oleh iklan yang menarik dan memiliki rasa ingin memiliki yang tinggi.
9.    Pada umunya remaja memandang kehidupan sesuai dengan sudut pandangnya sendiri, yang mana pandangannya itu belum tentu sesuai dengan pandangan orang lain dan juga dengan kenyataan. Selain itu, bagaimana remaja memandang segala sesuatunya bergantung pada emosinya sehingga menentukan pandangannya terhadap suatu objek psikologis. Umumnya, emosi remaja belum stabil. Secara psikososial terlihat perkembangan remaja pun memandang dan menghadapi hal-hal yang berhubungan dengan peran mereka sebagai konsumen. Seiring perkembangan biologis, psikologis, sosial ekonomi tersebut, remaja memasuki tahap dimana sudah lebih bijaksana dan sudah lebih mampu membuat keputusan sendiri. Hal ini meningkatkan kemandirian remaja, termasuk juga posisinya sebagai konsumen. Remaja memiliki pilihan mandiri mengenai apa yang hendak dilakukan dengan uangnya dan menentukan sendiri produk apa yang ingin ia beli. Namun di lain pihak, remaja sebagai konsumen memiliki karakteristik mudah terpengaruh, mudah terbujuk iklan, tidak berpikir hemat, kurang realistis. Dalam kaitannya dengan perilaku remaja sebagai konsumen potensial, walaupun sebagian besar tidak memiliki penghasilan tetap, tetapi ternyata mereka memiliki pengeluaran yang cukup besar. Sebagian besar remaja belum memiliki pekerjaan tetap karena masih sekolah. Namun, para pemasar tahu bahwa sebenarnya pendapatan mereka tidak terbatas, dalam arti bisa meminta uang kapan saja pada orang tuanya.
10.  Pendapatan, pengeluaran, dan kartu kredit merupakan karakteristik ekonomi yang sangat penting karena pendapatan adalah sumber daya material yang sangat penting bagi konsumen. Karena dengan pendapatan itulah konsumen dapat membiayai kegiatan konsumsinya. Pendapatan konsumen akan menjadi indikator penting besarnya jumlah produk yang bisa dibeli konsumen. Namun, data pendapatan seringkali tidak akurayt sehingga banyak peneliti yang menggunakan metode lain dalam mengukur pendapatan seorang konsumen atau rumah tangga yaitu dengan pendekatan pengeluaran konsumen atau rumah tangga. Pendapatan bukanlah satu-satunya sumber daya ekonomi konsumen. Kredit dan kartu kredit merupakan sumber daya ekonomi.
11.  Kelas sosial adalah pembagian masyarakat ke dalam kelas-kelas yang berbeda atau strata yang berbeda yang menggambarkan perbedaan pendidikan, pendapatan, pemilikan harta benda, gaya hidup, nilai-nilai yang dianut dan selanjutnya perbedaan tersebut akan mempengaruhi konsumsi seseorang atau keluarga. Kelas sosial penting dalam segi ekonomi dan bisnis karena kelas sosial digunakan oleh produsen dalam menentukan segmentasi suatu produk barang atau jasa. Sebagai contoh, produsen kendaraan BMW cenderung membidik konsumen dengan kelas sosial atas.
12.  Indikator yang dapat digunakan untuk melihat seseorang masuk dalam kelas sosial tertentu adalah pendapatan dan pola konsumsi atau gaya hidup. Seseorang dengan pendapatan yang tinggi disertai pola konsumsi dan gaya hidup yang mewah cenderung akan menggunakan atau mengkonsumsi barang dan jasa dengan brand atau merek tertentu.
13.  Menurut kelompok kami, mahasiswa IPB terbagi atas berbagai lapisan kelas sosial yang meliputi kelas sosial atas, kelas sosial menengah, dan kelas sosial bawah. Kami menyimpulkan hal tersebut berdasarkan gaya hidup, pola konsumsi, dan uang kiriman per bulan.
14. Mahasiswa IPB dengan kelas sosial atas memiliki persepsi dan sikap tertentu terhadap suatu barang atau jasa yang akan dikonsumsi oleh mereka. Mereka cenderung memiliki pola konsumsi yang mewah antara lain menggunakan kendaraan beroda empat (mobil) di wilayah kampus, menggunakan pakaian, sepatu, dan aksesoris dengan brand tertentu, sering mengunjungi pusat perbelanjaan dan hiburan.


Kamis, 28 April 2011

BAB 8. BUDAYA (CHAPTER 8. PRACTICE)

Budaya adalah segala nilai, pemikiran, simbol yang mempengaruhi perilaku, sikap, kepercayaan dan kebiasaan seseorang dan masyarakat.
Menurut Engel, Blackwell dan Miniard sikap dan perilaku yang dipengaruhi oleh budaya adalah sebagai berikut:
1.    Kesadaran diri dan ruang
2.    Komunikasi dan bahasa
3.    Pakaian dan penampilan
4.    Makanan dan kebiasaan makan
5.    Waktu dan kesadaran akan waktu
6.    Hubungan keluarga, organisasi dan lembaga pemerintah
7.    Nilai dan norma
8.    Kepercayaan dan sikap
9.    Proses mental dan belajar
10.  Kebiasaan kerja
Unsur Budaya
·      Nilai (Value) adalah kepercayaan atau segala sesuatu yang dianggap penting oleh seseorang atau suatu masyarakat. Contoh nilai orang Indonesia, yaitu laki-laki adalah kepala rumah tangga, menghormati orang tua dan orang yang lebih tua, hamil di luar nikah adalah aib.
Di dalam masyarakat, nilai dapat berubah dan mempengaruhi konsumsi masyarakat. Contohnya dapat dilihat dari tabel berikut:
Nilai yang Berubah
Pengaruh Terhadap Konsumsi
Banyak anak banyak rejeki, berubah menjadi keluarga kecil bahagia dan sejahtera (KB)
Permintaan kontrasepsi meningkat, dan konsumsi pakaian menurun
Sekarang wanita yang memakai jilbab lebih banyak dibandingkan sebelumnya
Kebutuhan akan pakaian muslimah meningkat
Semakin banyak wanita yang bekerja di luar rumah
Kebutuhan pakaian kerja, trasnportasi, dan alat kosmetik meningkat
Wanita diberikan kesempatan untuk melanjutkan pendidikan
Permintaan pakaian dan peralatan sekolah meningkat

·      Norma (Norm) adalah aturan masyarakat tentang sikap baik dan buruk tindakan yang boleh dan tidak boleh. Norma terbagi menjadi dua, yaitu enacted norm seperti peraturan undang-undang dan cresive norm (norma yang ada dalam budaya). Cresive norm terdiri dari kebiasaan (customs), larangan (mores), dan konvensi (conventions).
Kebiasaan (customs) adalah berbagai bentuk perilaku dan tindakan yang diterima secara nyata. Contoh: Sekaten atau upacara menyambut Maulid Nabi Muhammad di Jawa Tengah dapat meningkatkan pembelian sembako dan bahan-bahan hiasan lainnya.
Larangan (mores) adalah bentuk kebiasaan yang mengandung aspek moral, biasanya berbentuk tindakan yang tidak boleh dilakukan oleh seseorang dalam suatu masyarakat. Contoh: anak gadis tidak boleh duduk di depan pintu dan tangga, alasannya nanti akan terjadi sesuatu yang buruk dan susah mendapat jodoh.
Konvensi (conventions) menggambarkan anjuran atau kebiasaan bagaimana seseorang harus bertindak sehari-hari. Contohnya: makan bubur dengan sambal, minum teh atau kopi dengan gula.
·      Mitos menggambarkan sebuah cerita atau kepercayaan yang mengandung nilai dan idealisme bagi suatu masyarakat. Contoh: mitos mengenai raja-raja dan mitos mengenai wali songo.
·      Simbol adalah segala sesuatu baik benda, nama, warna, konsep yang memiliki arti penting lainnya atau makna budaya. Contoh: bendera kuning sebagai simbol orang yang meninggal, Toyota dengan Kijang-nya, dan Isuzu dengan Panther-nya.
Pengaruh Budaya Terhadap Periaku Konsumen
            Produk dan jasa memainkan peranan yang sangat penting dalam mempengaruhi budaya karena produk mampu membawa pesan makna budaya. Banyak produsen produk atau jasa yang memanfaatkan budaya dalam strategi pemasarannya. Pemahaman tentang budaya suatu masyarakat dan bangsa akan memberi isnpirasi mengenai produk yang dibutuhkan oleh konsumen. Contoh: Jamu tradisional yang berasal dari tumbuhan alami (Sido Muncul, Jamu Jago), dan Mie instan yang beraneka rasa sesuai daerahnya.



ummarized by Rohadi (majoring in Department of Community Nutrition, College of Human Ecology, Bogor Agricultural University)

Based on Ujang Sumarwan. 2003. Perilaku Konsumen : Teori dan Penerapannya dalam Pemasaran (Consumer Behaviour : Theory and Application in Marketing)

Selasa, 05 April 2011

BAB 6. PENGETAHUAN KONSUMEN (CHAPTER 6. CONSUMER KNOWLEDGE)


Pengetahuan konsumen menurut Mowen dan Minor (1998) : “The amount of experience with and information perticuars products or services a person has”.
Jenis Pengetahuan Produk
Ø Ahli psikologi kognitif:   1. Pengetahuan deklaratif
2. Pengetahuan prosedur
Ø Mowen dan Minor:   1. Pengetahuan obyektif
2. Pengetahuan subyektif
                                      3. Pengetahuan informasi lain
Ø Engel, Blackwell dan Miniard: 1. Pengetahuan obyektif
2. Pengetahuan subyektif
                                                      3. Pengetahuan informasi lain
Ø Peter dan Olson (1999):
o  Pengetahuan tentang karakteristik atau atribut produk
o  Pengetahuan tentang manfaat produk
o  Pengetahuan tentang kepuasan yang diberikan produk bagi konsumen
Tingkat Pengetahuan Produk
Kelas produk à telepon
Bentuk produk à kabel, selular
Merek produk à Nokia, Siemens
Model/fitur à 8310, 7650, c35, c45
Manfaat Produk
·      Fungsional : Manfaat yang dirasakan konsumen secara fisiologis.
·      Psikososial : Aspek psikologis dan aspek sosial yang dirasakan konsumen setelah mengkonsumsi suatu produk.
·      Positif dan negatif
Pengetahuan dan Perilaku Pembelian
Pengetahuan pembelian meliputi pengetahuan tentang toko, lokasi produk di dalam toko, dan penempatan produk di dalam toko.
Perilaku pembeli meliputi urutan kegiatan store contact (mencari, pergi, dan memasuki toko), product contact (mencari lokasi produk, mengambi dan membawa produk ke kasir), transaction (membayar produk).
Pengetahuan Pemakaian
Konsumen akan mendapatkan manfaat dan kepuasan yang tinggi apabila mengkonsumsi produk dengan benar.
Produsen berkepentingan untuk memeberikan informasi yang cukup agar konsumen mengetahui cara pemakaian suatu produk.

Summarized by Rohadi (majoring in Department of Community Nutrition, College of Human Ecology, Bogor Agricultural University)

Based on Ujang Sumarwan. 2003. Perilaku Konsumen : Teori dan Penerapannya dalam Pemasaran (Consumer Behaviour : Theory and Application in Marketing)

BAB 3. KEPRIBADIAN (CHAPTER 3. PERSONALITY)


Sifat atau kepribadian terkait dengan perilaku konsumen, untuk itu memahami kepribadian konsumen penting bagi pemasar.
Kepribadian menurut Schiffman dan Kanuk (2000) merupakan karakteristik psikologis yang paling dalam yang ada dalam jiwa seseorang dan merefleksikan bagaimana seseorang bereaksi terhadap lingkungannya.
Faktor Pembentuk Kepribadian:
§  Keturunan, kepribadian dipengaruhi struktur molekul dari gen yang terletak dalam kromosom.
§  Lingkungan, berupa budaya, norma, teman, dan kelompok sosial.
§  Situasi, kepribadian yang relatif tetap dan konsisten berubah dengan situasi yang berbeda.
Karakteristik Kepribadian:
§  Menggambarkan perbedaan individu
§  Menunjukkan konsistensi dan berlangsung lama
§  Bisa berubah
Teori Kepribadian Freud
            Kebutuhan yang tidak disadari atau dorongan dari dalam diri merupakan inti dari motivasi dan kepribadian manusia.
Freud mengklasifikasikan personalitity menjadi tiga unsur yang saling berinteraksi, yaitu:
Ø Id                  : Aspek bioogis yang ada sejak lahir
Ø Superego      : Aspek psikologis manusia untuk patuh terhadap norma sosial
Ø Ego               : Penyeimbang Id dan Superego (dapat disadari dan dikontrol)
Teori Kepribadian Neo-Freud (Teori Sosial Psikologi)
Lingkungan sosial berpengaruh dalam memebentuk kepribadian dan motivasi diarahkan untuk memenuhi kebutuhan manusia.
Model kepribadian menurut Horney, yaitu:
Compliant     : Adanya ketergantungan dengan orang lain
Aggressive   : Adanya motivasi untuk memperoleh kekuasaan atau menguasai orang lain
Detached      : Selalu ingin bebas, mandiri
Teori Ciri (Trait Theory)
Menggunakan pendekatan kuantitatif dalam mengukur kepribadian konsumen.
Mengklasifikasikan mamusia ke dalam karakteristik / sifat / ciri yang paling menonjol.
Hubungan Gaya Hidup Dengan Kepribadian
Kepribadian, menggambarkan karakteristik internal pada diri manusia.
Gaya hidup, menggambarkan perilaku manusia (eksternal).
Kepribadian Ciri
·      Inovativ Konsumen
Menggambarkan tingkat penerimaan konsumen terhadap produk atau jasa baru.
·      Dogmatisme
Kepribadian ciri yang mengukur tingkat kekakuan seseorang dalam menerima segala sesuatu yang tidak dikenal atau menerima informasi yang bertentangan dengan kepercayaan yang dimiliki.
·      Karakter Sosial
Mengidentifikasi dan membagi individu ke dalam berbagai jenis sosial budaya yang berbeda.


Summarized by Rohadi (majoring in Department of Community Nutrition, College of Human Ecology, Bogor Agricultural University)

Based on Ujang Sumarwan. 2003. Perilaku Konsumen : Teori dan Penerapannya dalam Pemasaran (Consumer Behaviour : Theory and Application in Marketing)

www.ujangsumarwan.blog.mb.ipb.ac.id