Selasa, 29 November 2011

Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR)


Berat bayi lahir rendah (BBLR) merupakan suatu kondisi berat badan bayi yang baru lahir kurang dari 2500 gram setelah satu jam. Bayi yang baru lahir akan ditimbang beratnya setelah dibersihkan, setelah itu dilakukan inisiasi menyusui dini. Pada awal kelahiran, ibu akan memproduksi kolostrum sebagai makanan bayi yang membantu memenuhi kebutuhan gizi bayi yang baru lahir sehingga bayi menjadi lebih baik.
            Ciri-ciri bayi yang mengalami BBLR dapat dilihat dari berat badannya setelah satu jam, ukuran tubuh bayi juga cenderung lebih kecil dibandingkan dengan bayi normal, pergerakan bayi lemah atau kurang lincah, dan kurangnya refleks dari proses inisiasi menyusui dini. Penyebab terjadinya BBLR antara lain adalah bayi yang lahir prematur, ibu hamil pada usia muda, adanya penyakit infeksi pada ibu, kurangnya asupan gizi ibu saat hamil, dan terjadi hiperemesis gravidarum selama kehamilan sehingga bayi kekurangan nutrisi. Jika ibu terlanjur menikah pada usia muda, maka disarankan untuk menunda kehamilan sampai dengan usia 20 tahun, dan ibu juga harus mempertahankan status gizi normal.
Dampak BBLR pada ibu adalah ibu akan merasa takut dan cemas terhadap anaknya (dampak psikologis). Sedangkan dampak pada bayi tersebut adalah beresiko untuk mengalami penyakit degeneratif, dan bayi akan mengalami cacat mental jika bayi mengalami kekurangan nutrisi dalam jangka waktu yang lama. Bayi yang mengalami BBLR dapat diatasi dengan memeberikan ASI eksklusif selama 6 bulan dan diberian makanan tambahan ASI setelah 6 bulan, serta ibu yang menyusui harus mengkonsumsi makanan yang dapat meningkatkan kualitas ASI, seperti sayuran berwarna hijau (daun katuk).
Penanganan BBLR lebih banyak dilakukan oleh tenaga kesehatan yang mendampingi ibu pada saat melahirkan. Biasanya diberikan suntikan Vitamin K, karena vitamin K dapat disintesis tubuh melalui sistem pencernaan, sedangkan BBLR belum memiliki sistem pencernaan yang sempurna seperti bayi normal sehingga diperlukan suntikan vitamin K dari luar tubuh. Bayi BBLR memiliki masalah menyususi karena refleks menghisapnya masih lemah. Sehingga  ASI dapat dipompa atau diperas dan diberikan pada bayi dengan pipa lambung atau pipet, dengan demikian bayi dapat dilatih untuk menghisap ASI yang telah dikeluarkan melalui pipet atau selang kecil yang menempel pada putting.
BBLR sangat rentan mengalami suhu tubuh yang rendah (hipotermia), sehingga penting untuk menjaga suhu tubuh bayi agar tetap dalam kondisi normal. Hal utama yang perlu dilakukan adalah mempertahankan suhu tubuh normal dengan cara menghangatkan suhu tubuh bayi, seperti kontak kulit ibu dan bayi, pemancar panas, inkubator atau ruangan hangat.
Upaya antisipasi agar tidak terjadi BBLR dapat dimulai pada saat konsepsi atau pembuahan. Ibu yang merencanakan kehamilan harus bisa menjaga kesehatan dan pola makan yang beragam, bergizi, dan seimbang untuk mencapai status gizi normal. Pada tahap kehamilan, ibu harus bisa mencukupi kebutuhan nutrisi ibu dan bayinya, karena kebutuhan ibu hamil meningkat 1,5 kali dari wanita biasa. Menjaga perilaku hidup bersih dan sehat, tidak merokok, tidak minum alkohol, tidak menggunakan obat terlarang, dan meningkatkan pemeriksaan kehamilan secara berkala (minimal 4 kali selama masa kehamilan).

Minggu, 13 November 2011

Kenali & Cegah Diabetes Mellitus Sejak Dini


Diabetes mellitus merupakan suatu kumpulan gejala yang timbul pada seseorang yang disebabkan karena adanya peningkatan kadar glukosa darah akibat kekurangan insulin absolut maupun relatif. Pada keadaan normal, kadar glukosa darah puasa kurang dari 110mg/dl dan kadar glukosa darah dua jam setelah makan kurang dari 140 mg/dl. Gejala awal penyakit DM diantaranya adalah poliuria (meningkatnya frekuensi kencing), polydipsia (sering merasa haus), dan polifagia (sering merasa lapar).
Berdasarkan klasifikasi oleh WHO, diabetes mellitus (DM) terdiri dari tiga jenis, yaitu DM tipe 1, DM tipe 2, dan DM gestasional. DM tipe 1 disebabkan oleh kelainan atau kerusakan sel beta pankreas yang mengakibatkan defisiensi insulin dan ketidakmampuan dalam sekresi insulin sehingga menyebabkan defisiensi insulin relatif. Pada kasus DM tipe 1, penderita membutuhkan insulin dari luar yang biasa disuntikkan ke tubuh atau humulin sebagai gantinya agar dapat membantu proses metabolisme glukosa. Pada DM tipe 2 jumlah insulin normal, tetapi jumlah reseptor insulin di permukaan sel kurang sehingga glukosa dalam pembuluh darah meningkat karena jumlah glukosa yang dapat masuk ke dalam sel sedikit. Faktor yang dapat menyebabkan resistensi insulin ini adalah kurangnya aktivitas fisik, diet tinggi lemak dan rendah karbohidrat, obesitas sentral, dan faktor keturunan. Sedangkan diabetes mellitus gestasional adalah penyakit diabetes yang terjadi selama kehamilan yaitu pada trimester 2 atau 3.
Di Indonesia 3-5% ibu hami mengalami DM gestasional. Glukosa dalam tubuh mengalir melalui darah untuk sampai ke janin. Pada ibu hamil terdapat hormon yang mencegah/menghambat kerja insulin. DM gestasional akan hilang setelah melahirkan jika mengatur diae dengan baik. Tetapi jika tidak maka akan meningkatkan resiko DM tipe 2.

Pada penderita DM pola konsumsi harus disesuaikan dan bahan makanan yang dikonsumsi sebaiknya mengandung KH kompleks (IG rendah) seperti jagung, kentang, nasi merah dan roti gandum. Karena jenis makanan tersebut membutuhkan waktu lama untuk dimetabolisme sehingga kadar gula darah tidak cepat naik. Sedangkan konsumsi KH sederhana (gula pasir, sirup dan selai) dibatasi. Pangan rendah lemak seperti ikan, ayam tanpa kulit. Proses pemasakan makanan sebaiknya dengan cara kukus, stim, atau panggang. Buah-buahan seperti apel, pir, dan jeruk, serta hindari manisan buah.
Terdapat 2 kategori resiko diabetes, yaitu keturunan (>45 th) yang sulit untuk diatasi dan gaya hidup termasuk berat badan yang dipengaruhi pola makan. Orang yang bertubuh gemuk lebih beresiko terkena DM jika tidak dapat mengontrol pola makannya dibanding orang dengan tubuh ideal. Seseorang yang sering minum teh atau kopi dapat beresiko DM tergantung dari frekuensi konsumsi dan jumlah gula yang digunakan. Jika sudah terbiasa dengan jumlah gula yang banyak, sebaiknya mulai dari sekarang dikurangi secara bertahap sedikit-sedikit untuk mengurangi resiko DM. Agar terhindar dari diabetes pola konsumsi harus dijaga dengan gizi seimbang, olahraga, menjaga berat badan ideal, dan memeriksakan gula darah secara rutin jika terdapat gejala.

Sabtu, 12 November 2011

Kanker Payudara


Kanker payudara adalah kanker yang berasal dari kelenjar, saluran kelenjar dan jaringan penunjang payudara. Kanker payudara muncul sebagai akibat sel-sel yang abnormal terbentuk pada payudara dengan kecepatan tidak terkontrol dan tidak beraturan. Sel-sel tersebut merupakan hasil mutasi gen dengan perubahan-perubahan bentuk, ukuran maupun fungsinya, sebagaimana sel-sel tubuh kita yang asli. Mutasi gen ini dipicu oleh keberadaan suatu bahan asing yang masuk ke dalam tubuh kita.
Pada kanker payudara terdapat stadium dini (0, 1 dan 2) serta stadium lanjut (3 dan 4). Stadium 0 berarti sel kanker ada pada lapisan kelenjar susu atau saluran susu tetapi belum menyebar ke jaringan lemak sekitarnya. Pada stadium 1 dan 2, kanker telah menyebar dari kelenjar susu atau saluran susu ke jaringan terdekat disekitarnya. Pada stadium 2 kadang-kadang kanker telah mulai mengganggu kelenjar getah bening. Stadium 3 dapat dikatakan kanker payudara dalam stadium lanjut lokal, dimana garis tengah tumor telah lebih dari dua inci dan telah menyebar ke kelenjar getah bening dekat payudara. Pada stadium 4 kanker telah bermetastasis, artinya kanker telah menyebar dari payudara dan kelenjar getah bening di sekitar ketiak, ke bagian lain tubuh seperti tulang, hati, paru dan otak.
Gejala klinis terjadinya kanker payudara yang umum terjadi adalah sebagai berikut :
1.   Benjolan kecil pada payudara. Benjolan ini biasanya tidak nyeri dan ukuranya kecil.
2.   Eksema atau erosi pada puting. Kulit atau puting tertarik kedalam (retraksi), berwarna pink atau kecoklatan sampai menjadi oedema yang menyebabkan menjadi seperti kulit jeruk, mengkerut dan menjadi borok (ulkus).
3.   Nipple discharge atau keluarnya cairan yang tidak wajar dan spontan dari puting susu atau yang disebut dengan nipple discharge. Cairan ini berdarah encer, warna merah atau coklat, serta dapat keluar sendiri tanpa dipijit.
Ada beberapa pengobatan kanker payudara yang penerapannya tergantung pada stadium klinik penyakit, yaitu:
1.   Mastektomi adalah operasi pengangkatan payudara. Ada 3 jenis mastektomi, antara lain Modified Radical Mastectomy, yaitu operasi pengangkatan seluruh payudara. Total (Simple) Mastectomy, yaitu operasi pengangkatan seluruh payudara, tetapi bukan kelenjar di ketiak. Radical Mastectomy, yaitu operasi pengangkatan sebagian dari payudara, hanya pada jaringan yang mengandung sel kanker.
2.   Penyinaran/radiasi adalah proses penyinaran pada daerah yang terkena kanker dengan menggunakan sinar X dan sinar gamma yang bertujuan membunuh sel kanker yang masih tersisa di payudara setelah operasi. Efek pengobatan ini tubuh menjadi lemah, nafsu makan berkurang, warna kulit di sekitar payudara menjadi hitam, serta Hb dan leukosit cenderung menurun sebagai akibat dari radiasi.
3.   Kemoterapi adalah proses pemberian obat-obatan anti kanker atau sitokina dalam bentuk pil cair atau kapsul atau melalui infus yang bertujuan membunuh sel kanker melalui mekanisme kemotaksis.
Diet yang diberikan pada penderita kanker disesuaikan dengan perkembangan penyakit dan keadaan pasien serta kemampuannya dalam menerima makanan. Makanan dapat diberikan secara oral, enteral maupun parenteral. Bentuk makakan yang dapat diberikan bisa berupa makanan padat, makanan cair, atau kombinasi keduanya. Diet yang diberikan bertujuan untuk mencapai dan mempertahankan status gizi optimal. Energi yang diberikan tinggi (32-36kkal/kg BB). Protein tinggi (1-1,5g/kg BB), lemak sedang, dan karbohidrat cukup.
Ada beberapa bahan makanan yang dianjurkan untuk dikonsumsi secara rutin dalam masa pengobatan kanker payudara. Menggunakan minyak olive oil atau canola oil. Lemak omega 3 sangat potensial sebagai anti implamasi. Buah-buahanan dan sayur termasuk sumber alpa dan beta caroten, likopen. Sayur hijau tinggi isoflapon termasuk sayuran hijau, seledri, letus, bayam, dan jeruk. Penggunaan pito estrogen seperti kedele dianjurkan ditingkatkan untuk menurunkan resiko kanker payudara. Supplemen asam folat, kalsium, vit D, A, C, dan E.