Diabetes mellitus merupakan suatu kumpulan gejala yang timbul pada
seseorang yang disebabkan karena adanya peningkatan kadar glukosa darah akibat
kekurangan insulin absolut maupun relatif. Pada keadaan normal, kadar glukosa
darah puasa kurang dari 110mg/dl dan kadar glukosa darah dua jam setelah makan
kurang dari 140 mg/dl. Gejala awal penyakit DM diantaranya adalah poliuria
(meningkatnya frekuensi kencing), polydipsia (sering merasa haus), dan
polifagia (sering merasa lapar).
Berdasarkan
klasifikasi oleh WHO, diabetes mellitus (DM) terdiri dari tiga jenis, yaitu DM
tipe 1, DM tipe 2, dan DM gestasional. DM tipe 1 disebabkan oleh kelainan atau
kerusakan sel beta pankreas yang mengakibatkan defisiensi insulin dan
ketidakmampuan dalam sekresi insulin sehingga menyebabkan defisiensi insulin
relatif. Pada kasus DM tipe 1, penderita membutuhkan insulin dari luar yang
biasa disuntikkan ke tubuh atau humulin sebagai gantinya agar dapat membantu
proses metabolisme glukosa. Pada DM tipe 2 jumlah insulin normal, tetapi jumlah
reseptor insulin di permukaan sel kurang sehingga glukosa dalam pembuluh darah
meningkat karena jumlah glukosa yang dapat masuk ke dalam sel sedikit. Faktor
yang dapat menyebabkan resistensi insulin ini adalah kurangnya aktivitas fisik,
diet tinggi lemak dan rendah karbohidrat, obesitas sentral, dan faktor
keturunan. Sedangkan diabetes mellitus gestasional adalah penyakit diabetes
yang terjadi selama kehamilan yaitu pada trimester 2 atau 3.
Di
Indonesia 3-5% ibu hami mengalami DM gestasional. Glukosa dalam tubuh mengalir
melalui darah untuk sampai ke janin. Pada ibu hamil terdapat hormon yang
mencegah/menghambat kerja insulin. DM gestasional akan hilang setelah
melahirkan jika mengatur diae dengan baik. Tetapi jika tidak maka akan
meningkatkan resiko DM tipe 2.
Pada
penderita DM pola konsumsi harus disesuaikan dan bahan makanan yang dikonsumsi
sebaiknya mengandung KH kompleks (IG rendah) seperti jagung, kentang, nasi
merah dan roti gandum. Karena jenis makanan tersebut membutuhkan waktu lama
untuk dimetabolisme sehingga kadar gula darah tidak cepat naik. Sedangkan
konsumsi KH sederhana (gula pasir, sirup dan selai) dibatasi. Pangan rendah
lemak seperti ikan, ayam tanpa kulit. Proses pemasakan makanan sebaiknya dengan
cara kukus, stim, atau panggang. Buah-buahan seperti apel, pir, dan jeruk,
serta hindari manisan buah.
Terdapat
2 kategori resiko diabetes, yaitu keturunan (>45 th) yang sulit untuk
diatasi dan gaya hidup termasuk berat badan yang dipengaruhi pola makan. Orang
yang bertubuh gemuk lebih beresiko terkena DM jika tidak dapat mengontrol pola
makannya dibanding orang dengan tubuh ideal. Seseorang yang sering minum teh
atau kopi dapat beresiko DM tergantung dari frekuensi konsumsi dan jumlah gula
yang digunakan. Jika sudah terbiasa dengan jumlah gula yang banyak, sebaiknya
mulai dari sekarang dikurangi secara bertahap sedikit-sedikit untuk mengurangi
resiko DM. Agar terhindar dari diabetes pola konsumsi harus dijaga dengan gizi
seimbang, olahraga, menjaga berat badan ideal, dan memeriksakan gula darah
secara rutin jika terdapat gejala.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar