Minggu, 13 November 2011

Kenali & Cegah Diabetes Mellitus Sejak Dini


Diabetes mellitus merupakan suatu kumpulan gejala yang timbul pada seseorang yang disebabkan karena adanya peningkatan kadar glukosa darah akibat kekurangan insulin absolut maupun relatif. Pada keadaan normal, kadar glukosa darah puasa kurang dari 110mg/dl dan kadar glukosa darah dua jam setelah makan kurang dari 140 mg/dl. Gejala awal penyakit DM diantaranya adalah poliuria (meningkatnya frekuensi kencing), polydipsia (sering merasa haus), dan polifagia (sering merasa lapar).
Berdasarkan klasifikasi oleh WHO, diabetes mellitus (DM) terdiri dari tiga jenis, yaitu DM tipe 1, DM tipe 2, dan DM gestasional. DM tipe 1 disebabkan oleh kelainan atau kerusakan sel beta pankreas yang mengakibatkan defisiensi insulin dan ketidakmampuan dalam sekresi insulin sehingga menyebabkan defisiensi insulin relatif. Pada kasus DM tipe 1, penderita membutuhkan insulin dari luar yang biasa disuntikkan ke tubuh atau humulin sebagai gantinya agar dapat membantu proses metabolisme glukosa. Pada DM tipe 2 jumlah insulin normal, tetapi jumlah reseptor insulin di permukaan sel kurang sehingga glukosa dalam pembuluh darah meningkat karena jumlah glukosa yang dapat masuk ke dalam sel sedikit. Faktor yang dapat menyebabkan resistensi insulin ini adalah kurangnya aktivitas fisik, diet tinggi lemak dan rendah karbohidrat, obesitas sentral, dan faktor keturunan. Sedangkan diabetes mellitus gestasional adalah penyakit diabetes yang terjadi selama kehamilan yaitu pada trimester 2 atau 3.
Di Indonesia 3-5% ibu hami mengalami DM gestasional. Glukosa dalam tubuh mengalir melalui darah untuk sampai ke janin. Pada ibu hamil terdapat hormon yang mencegah/menghambat kerja insulin. DM gestasional akan hilang setelah melahirkan jika mengatur diae dengan baik. Tetapi jika tidak maka akan meningkatkan resiko DM tipe 2.

Pada penderita DM pola konsumsi harus disesuaikan dan bahan makanan yang dikonsumsi sebaiknya mengandung KH kompleks (IG rendah) seperti jagung, kentang, nasi merah dan roti gandum. Karena jenis makanan tersebut membutuhkan waktu lama untuk dimetabolisme sehingga kadar gula darah tidak cepat naik. Sedangkan konsumsi KH sederhana (gula pasir, sirup dan selai) dibatasi. Pangan rendah lemak seperti ikan, ayam tanpa kulit. Proses pemasakan makanan sebaiknya dengan cara kukus, stim, atau panggang. Buah-buahan seperti apel, pir, dan jeruk, serta hindari manisan buah.
Terdapat 2 kategori resiko diabetes, yaitu keturunan (>45 th) yang sulit untuk diatasi dan gaya hidup termasuk berat badan yang dipengaruhi pola makan. Orang yang bertubuh gemuk lebih beresiko terkena DM jika tidak dapat mengontrol pola makannya dibanding orang dengan tubuh ideal. Seseorang yang sering minum teh atau kopi dapat beresiko DM tergantung dari frekuensi konsumsi dan jumlah gula yang digunakan. Jika sudah terbiasa dengan jumlah gula yang banyak, sebaiknya mulai dari sekarang dikurangi secara bertahap sedikit-sedikit untuk mengurangi resiko DM. Agar terhindar dari diabetes pola konsumsi harus dijaga dengan gizi seimbang, olahraga, menjaga berat badan ideal, dan memeriksakan gula darah secara rutin jika terdapat gejala.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar